Pemimpin tersebut menjadi ketua dari klan Habr Gidr. Kelompok yang selama ini terus diincar oleh Amerika Serikat karena dianggap sebagai musuh. Mereka kemudian mengumpulkan pasukan terbaik mereka untuk melakukan penyerangan tersebut. Poker Online Terpercaya
Pasukan yang berangkat terdiri dari Pasukan US Delta Force, tentara Ranger, Pararescuemen Angkatan Udara, Unit Tempur Angkatan Udara, Pasukan Khusus Navy SEAL dan Resimen Operasi Khusus Penerbangan 160. Sebuah kumpulan pasukan yang cukup untuk membuat aliansi serangan terbaik dalam menjalankan misi tersebut.
Sehingga tidak heran apabila pihak Amerika Serikat memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi terhadap misi penyerangan tersebut. Mereka yakin dengan menempatkan pasukan-pasukan terbaik tersebut maka mereka akan mendapatkan kemenangan dengan mudah. Bahkan dengan menyombongkan diri, pihak Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka dapat menyelesaikan misi tersebut kurang dari dua jam.
Yang artinya Muhammad Farah Aidid akan segera tertangkap oleh Amerika Serikat yang dalam waktu singkat. Sekaligus tidak perlu membuang banyak senjata dan banyak waktu untuk menyelesaikan penyerangan tersebut. Pihak Amerika Serikat sangat percaya diri bahwa mereka memiliki kemampuan militer yang lebih baik ketimbang pejuang Islam tersebut.
Namun kenyataan yang sebenarnya malah seperti menampar pihak Amerika Serikat. Ternyata pihak Muhammad Farah Aidid sudah seperti menyiapkan akan segala serangan mendadak yang bakal dilakukan oleh pihak Amerika. Mereka sudah menyiapkan kekuatan militer guna untuk melindungi pemimpin mereka tersebut. Bahkan beberapa helikopter milik pihak Amerika Serikat yang dikirimkan kesana terpaksa tidak bisa kembali karena terkena misil yang dikirimkan oleh musuh mereka tersebut. Bandar Poker Terpercaya
Selain itu, pihak musuh juga memiliki sistem pertahanan yang sangat kuat sehingga tentara terbaik Amerika kesulitan untuk bisa menembusnya. Serangan yang dikira bakal selesai dalam dua jam ternyata mengulur hingga dua hari. Hingga kemudian keadaan malah semakin menyudutkan tentara dari pihak Amerika Serikat. Padahal mereka tidak memiliki opsi untuk mundur dari penyerangan tersebut.